Akhir Tapi Bukan Yang Terakhir

Ketika perubahan mulai ada memang membuat ku gelisah
Saat kamu mulai berbeda bersikap kepadaku
Saat itu mungkin menjadi sebuah cambuk untuk hatiku
Selama ini kamu yang aku utamakan
Kamu yang selalu menjadi penyemangatku
Luluh hilang ke antah brantah

Arogansi antara kita berdua menjadi tembok besar yang membatasi
Sikap itu juga yang menjadi pemecah ombak cinta antara kita
Kamu tahu? Aku selama ini yang selalu menanti dan mengharapkanmu
Telah kamu hancurkan pula hati kecilku

Pernahkah kamu tahu, betapa khawatirnya aku saat kamu sakit?
Saat tahu besok adalah hari ulang tahunku?
Tanpa kupedulikan aku segera menuju rumahmu hanya untuk memastikan keadaanmu,
Rasa nyaman yang dulu telah terbangun sempurna, kini hancur luluh seketika

Memanglah benar mulutmu adalah harimaumu
itu yang aku rasakan saat ini, aku yang selalu menebar senyum dan mengumbar rasa nyaman 
kepadamu, semua jadi bumerang untukku

Memanglah benar untuk kita akhiri hubungan ini, 
Mari kita bangun hubungan persahabatan yang baru,
Hubungan yang kita yakini dan kita nikmati sebagai sahabat, bukan kekasih lagi

Kutahu kamu dan aku tak bisa seketika melupakan momen yang sudah ada,
Tapi itulah momen, untuk kita kenang
Dan kuyakini semoga hubungan persahabatan kita yang baru semoga menjadi sesuatu yang indah antara kita


Rezeki Mah Enggak Kemana

Selamat Senin, walaupun bacanya nanti bisa hari Selasa, Rabu, Kamis, Jum'at, Sabtu ataupun Minggu itu nama-nama hari. 
Lebaran bentar lagi yah, puasanya udah tinggal dua minggu. Rasanya udah kangen banget sama kota yang namanya Yogyakarta kota sejuta rasa. Tapi aku enggak mau cerita tentang Yogya. 

Rezeki itu kan banyak jenisnya, ada yang kesehatan, panca indra, sandang, pangan, dan papan. Alhamdulillah, udah bersyukur belum hari ini? jangan lupa untuk selalu bersyukur. 
Karena dengan kita bersyukur Allah akan menambah nikmat yang sudah kita peroleh. Aku udah buktiin sendiri, dari mulai mengucap kalimat sakti dipagi hari saat masih bisa membuka mata, bernafas, berjalan, dan merasa. Sungguh itu nikmat yang tiada tara. Allah tentunya juga mencintai umatnya yang senantiasa memanjatkan syukur. 

Apalagi bulan ramadhan seperti ini, pahala kita dilipat gandakan. Beribadahnya juga jangan sampai lupa yah. Ingat besok kita masih bisa ngerasain semua nikmat ini lagi atau malah sudah dapat panggilan dari Sang Pencipta.

Di bulan Juli yang manis ini rasanya rezeki ngalir terus. Dari pertama jual hp, terus dapet gaji+thr+bonus terus barusan ada yang bayar hutang. Masya Allah rasanya itu hemh lebaran tahun ini itu hidup banget. 

Sebenarnya enggak melulu tentang uang yah yang namanya rezeki itu. Bisa dipertemukan dengan mantan salah satunya itu kan juga rezeki, bisa ketemu calon pacar lebih rezeki, ditembak terus jadian dan naik pelaminan itu namanya jalanin sunnah Rasul Aamiin.

Tanggal 4 kemarin ketemu temen lama (dibacanya mantan gebetan) sewaktu sekolah dulu. Kenapa yah yang namanya mantan itu jadi tambah cakep, apa maksudnya dia mau buktiin gini, "Aku bisa kok hidup tanpa kamu dan akan aku buktikan suatu saat nanti kamu akan menyesalinya!" . Dan serius itu efek abis nonton FTV kemarin yang drama banget. Tapi kita sendiri aja kalau udah jadi mantan emang tambah rajin perawatan yakan jadi cewek. Banyak kok yang bilang kalau aku tambah manis (maksa banget sih).

Oh iya, baru inget kalo menyambung tali silaturahmi itu juga memperlancar rezeki kan, jadi kalau ketemu sama yang namanya mantan enggak boleh cuek, disapa seperlunya aja terus kenalin deh cowok baru kita. 

Tapi enggak boleh terlalu senang juga, karena kita dianjurkan untuk tidak berlebihan. Secukupnya saja. Sedih abis putus yah biasa aja, enggak usah sampe nangis tiga hari tiga malem puasa makan dan minum seminggu. Hellow!! coba cari yang lain di bumi enggak cuman dia seorang masih banyak kok yang bisa lebih baik dan mengerti terima kamu apa adanya. Ya gitu kalau kata Kobe. Jadi coba inget-inget siapa yang pernah putus terus galau? Bikin postingan galau, liat socmed mantan mulu tiap hari itu enggak akan merubah keadaan. Kalau bukan kita sendiri siapa lagi yang bisa merubah. Emang power rangers yang punya jam ajaib terus bisa langsung berubah. 

Kalau emang sudah enggak jodoh mau diapain lagi kan enggak bisa maksain perasaan. Mending diikhlasin terus di jual deh di situs jual beli yang udah menjamur sekarang. 
Yuhuuuu dan sekarang sudah jam 14.31 setengah jam lagi pulang kantor.

Intinya hari ini mah mau saling mengingatkan aja jangan lupa selalu bersyukur atas apa yang kamu punya, mungkin di luar sana ada yang ingin menjadi seperti kamu. Mana tau kamu ternyata banyak fans-nya dan jadi panutan buat mereka. Aku bukan mau bersikap bijaksana atau bagaimana, karena aku pun masih belajar ini semua. 

Jadi semangat sekolah, libur, kerja, kuliah atau nglayap pokoknya selalu semangat!! Dunia ini sepi tanpa kamu, jadi jangan bermurung diri.


Terimakasih sudah berkunjung dan membaca. Semoga bermanfaat. 
Salam Manis.

Aku Siap untuk Jatuh Cinta

.........meski bibir ini tak berkata 
bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda di antara kita 
dan tak mungkin ku melewatkanmu hanya karena 
diriku tak mampu untuk bicara bahwa aku inginkan kau ada di hidupku
pikirlah saja dulu hingga tiada ragu 
agar mulus jalanku melangkah menuju ke hatimu.........

Itu adalah penggalan lagu dari HIVI! yang berjudul Siapkah Kau 'Tuk Jatuh Cinta. Akhir-akhir ini sering banget di puter di radio. Kayaknya udah mulai banyak yang request. Termasuk yang nulis, sering banget request.

Karena lagu ini lagi pas banget sama apa yang dialami. Sedang memikirkan biar enggak ada ragu lagi.
Semalem itu rasanya cepet banget padahal telponan sampe 2,5 jam. jam 1 baru tidur. 

Sebenernya pengen bahas yang lain. Mungkin buat cowok wabil khususnya penasaran gimana sikap cewek berdasarkan tipenya saat dia ngerasa jatuh cinta. Antaranya :

1.  Pendiam
Biasanya dia ngumpulin segala info tentang si cowok, mulai dari tanggal lahir, makanan dan minuman favorit, warna kesukaan, hobi serta kegiatannya. Bahkan biasanya dia punya daftar schedule si cowok. Misal setiap hari Rabu jam 8 dia main futsal sama temennya. Jadi udah kayak personal asistant deh.


2. Kalem
Apa bedanya pendiam sama kalem? Kalem bukan berarti pendiam. Karena kalem itu dia lemah lembut dalam bertutur kata dan perbuatan. Dia enggak berani ngomong yang aneh-aneh. Sampai saat dimana dia suka sama cowok bisa bikin dia jadi aktif depan cowok yang disukainnya.
 Dan dia akan selalu salah tingkah. Apa lagi jadi teman sekelompok pas ngerjain tugas.


3. Aktif/Rame
Bahkan tipe cewek yang aktif apalagi ceria yang punya segudang teman cowok saat dekat dengan cowok yang disukainnya pasti terlihat perbedaan yang jelas. Dari cara memanggil namanya ada nada apabila kamu perhatikan ada penekanan kelembutan di sana. Kalo si gebetan message atau panggilan dia langsung di bales dan diangkat.


4. Perfectionist
Cewek ini akan bersikap seolah olah dia adalah yang disukai oleh si cowok. Tetap jaga image nya dia. Enggak menggebu-gebu saat di depan si cowok. Dari malam sudah memikirkan apa saja yang akan dilakukannya saat bertemu dengan gebetan. Nah kalo ada message atau panggilan dia akan menghitung sampai 3 kali berbunyi baru diangkat.


Udah gitu aja, lagi pusing sama tugas Metodologi Penelitian jadi malah nulis beginian hohoho. Yasudahlah semoga bermanfaat. 

Tapi ini semua hanya pendapat penulis.
*Term & Conditions yah :D


~Terima Kasih~

Takut Nyaman (Lagi)

Mataku masih ingin dipejamkan, bahkan otakku masih belum tersadar dari tidur barusan. Hari ini aku ingin membagi kisahku lagi.

Seperti malam-malam sebelumnya yang selalu kuhabiskan untuk bercengkrama dengannya. Semua topik kami bahas sampai masalah lagu. Karena waktu yang sudah terburu-buru untuk berganti dan tak terasa pula aku selalu meningkalkan dia tidur duluan. Yang anehnya dia tak segera mematikan sambungan suara kami dan memutuskan mendengar suara tidurku. Sungguh aku tak tahu apakah aku mendengkur saat tidur?

Yang aku tahu kami merasa nyaman, tunggu, apa hanya aku yang merasa nyaman atau dia juga merasakan hal yang lain? Tapi untuk alasan apapun aku tahu dia menjadi dirinya sendiri saat berhadapan denganku. Sifatnya terasa seratus delapan puluh derajat berbeda jika kamu hanya mengenalnya di kelas.

Jujur, aku masih takut dengan jatuh cinta, tapi aku juga tak mampu mengelak perasaan ini. Apadaya aku hanya seorang perempuan yang sedang sendiri sekarang. Lantas apakah aku harus tetap mempertahankan egoku seperti batu karang? Sedangkan batu karang lambat laun akan terkikis oleh air laut.

Tapi mengapa semakin kami lalui hari, semakin ada perasaan yang sangat menunggu kabar darinya? Kenapa aku tak bisa berhenti untuk menatap layar alat komunikasi yang bernama handphone itu? Kenapa aku begitu bahagia hingga rasa kantuk yang menghinggapiku memudar karnanya?
Apakah perasaan ini sejenis dopping? Begitu banyak pertanyaan yang terbelesit di otakku. Hingga aku tak mampu berkonsentrasi dengan fikiranku. Bahkan saat aku merasa bahagia, dia adalah orang pertama yang aku beritahu.

Ya Tuhan, aku masih takut dengan sakit hati? Hal itu seperti momok yang selalu mengejarku. Fikiranku mulai berdebat dengan hatiku. Entahlah hal ini selalu terjadi dan buatku merasa pusing.

Di hari pertama puasa kuhabiskan di rumahnya. Karna aku memang ada janji dengan adiknya untuk bermain. Dan dihari itu kebetulan aku libur bekerja sehingga setelah bertanya padanya dan diiyakan. 

Semua keluarganya menerimaku dengan sangat baik. Aku masih ingat dengan perkataannya, "...perempuan pertama yang aku bawa ke rumah." Sebenarnya ada rasa bangga sebagai wanita karena aku orang pertama yang dikenalkan ke keluarganya (konteks teman kuliah). Bahkan yang ku tahu, pacarnya yang terdahulu belum pernah ke rumahnya. Jujur saja sebagai wanita akan merasa melayang-layang ke udara.

Sebagian besar waktu ku saat di sana adalah belajar bahasa Inggris dengan adiknya, karena aku memang menyukai pelajaran itu dan kebetulan adiknya mempunyai tugas rumah. Tak lama dia muncul dan ikut bergabung dengan kami bercanda dan menonton kartun. Aku memang menyukai kartun, karena ada imajinasi di sana, tidak seperti sinetron atau sejenis ftv yang menurutku saat ini semakin dewasa. 

Tinker Bell yang kami tonton telah usai, segera kami bertiga yaitu dia, adiknya dan aku menuju sebuah taman bermain di salah satu perumahan. Kebetulan taman sedang ramai, sehingga kami harus menunggu. Karena merasa bosan dan aku ingat bahwa handphone milikku tertinggal di mobil. Dia mau mengambilkannya dan tak lama adiknya membuntuti, katanya mau ambil mainannya. 

Sungguh terkejut saat aku tau yang dimaksud mainan dia adalah surprise untukku. Aku mendapatkan sebuah hadiah dari adiknya. Segera kubuka dan hwalaaaa boneka barbie kecil warna shocking pink sungguh cantik. Sungguh aku merasa terharu. Anak kelas 5 SD ini memberikan sebuah hadiah manis menurutku. Dia memintaku untuk memberi namanya Pretty. 

Akhirnya giliran kami menikmati salah satu wahana aku lupa namanya yang jelas itu adalah permainan yang di bagian tengahnya ada kemudi setir yang membuat kita menjadi pusing.
Waktu cepat sekali melangkah, segera kami putuskan untuk segera kembali ke rumah untuk berbuka puasa. 

Kami bergiliran membersihkan diri. Karena kebetulan aku baru saja menginap di tempat budhe dan membawa pakaian lebih jadi aku juga sempatkan untuk bersih-bersih. Setelah makan berbuka kami shalat berjamaah sampai shalat tarawih kami berjamaah karena berhubung adiknya minta seperti itu.

Selesai shalat kami banyak bercanda yang sharing. Kebetulan ada adiknya dia yang satu lagi. Rasanya aku bisa bernafas dan di hatiku terucap "keluarga". Yaa Tuhan, aku tidak salah kan berkata seperti ini? aku tidaklah berlebihan kan?".

Bahkan saat aku sedang menulis ini aku sedang menantikan kabarnya. Kebetulan dia juga sedang sakit, sama sepertiku sekarang. Kami sama-sama sedang flu. Bahkan tadi siang, salah satu teman kami ada yang menanyakan kenapa bisa kebetulan sekali kami sakit secara bersama-sama?

Beberapa hari yang lalu kami sempat membahas ini waktu hari pertama aku terkena flu. Kebetulan dia duluan yang sakit. Dan kata dia kenapa bisa aku ikut sakit karena ada ikatan emosional antara kami. Bukankah bila seorang perempuan manapun bisa salah mengartikan kalimat itu kalau dia sedang memiliki perasaan pada seorang pria?

Kebetulan hari ini kelas kami dosen mata kuliah terakhir izin karena sedang sakit. Yuhuuuu akhirnya aku baru saja dapat kabar darinya. Perasaan ini benar-benar bisa membuat lemas karena dia tanpa kabar. Jam 12 seharusnya kami sudah pulang.  Dan bahkan saat menulis paragraf ini aku sedang bercengkrama dengan sambungan telepon.
Tapi kami sekelas tidak bisa beranjak begitu saja karena masih harus menunggu hasil fotocopy tugas. 

Sekitar jam setengah satu, hasil fotocopy sudah di tangan. Satu per satu mulai meninggalkan kelas. Setelah beberapa saat ada diskusi antara pengurus kelas, kami memutuskan pulang. Tidak begitu dengan dia dan aku. Aku memutuskan untuk ke ruang administrasi dan ternyata antrian sangatlah panjang. Setelah berdiri bagaikan tiang yang cukup kokoh akhirnya giliranku untuk bertemu dengan adminnya. Seusai menyelesaikannya aku segera menuju parkiran dan kaget bahwa tidak bisa keluar, karena yang lain memang belumlah pulang. 

Kuputuskan untuk menghidupkan mesin dan menyalakan AC serta radio untuk menemaniku yang masih menunggu kedatangannya. Tak berapa lama dia segera masuk ke dalam mobil untuk menunggu adiknya yang belumlah pulang. Tadinya aku sudah mengagendakan karena pulang cepat untuk survey tempat berbuka puasa. Namun apa mau dikata karena tak bisa keluarkan kendaraan dan daerah Pondok Cabe yang sudah padat. 

Pembahasan mengenai tugas sampai ke permasalahanku, ya tepatnya. Memang benar aku selalu bercerita kepadanya. Dan saat ini adalah masalah aku ingin pulang kampung sendiri. Biasanya aku pulang bersama dengan budhe sekeluarga. Tapi tahun ini seperti yang sudah aku rencanakan ingin mengemudi sendiri. Ya tentunya banyak pihak yang menghawatirkan. DItambah tadi sore flu ku yang semakin mengganggu hingga aku terbatuk-batuk. Hal itu membuat tenggorokan dan kepalaku terasa pening. Hingga sejenak aku menutup mataku dan tertidur sebentar. Aku suka saat dia mengelus kepalaku, rasanya begitu nyaman. 

Hal itu tentu saja membuat dia tidak tega membiarkanku untuk pulang sendirian. Dia mengajak agar aku beristirahat sejenak dan lebih baik berbuka puasa di rumahnya. Tapi hal itu aku tolak dengan manis. Aku ingin berbuka di kost ku yang tercinta di kawasan Bendungan Hilir. Tempat yang terkenal dengan pusat jajanan ta'jil buka puasa di Jakarta.

Ya sebenarnya aku hanya membeli gorengan dan lontong. Tapi makanan itu terasa penuh sesak di dalam perut. Aku memang tidak begitu suka makan.

Menjelang buka dia kembali menyambangiku melalui sambungan suara. Kami kembali membicarakan perjalananku pulang tadi. Yang sebenarnya dia khawatir tentang perjalananku. Namun pembicaraan kami tak lama karena dia dan aku harus shalat tarawih. 

Sekitar jam setengah sebelas malam sampai tulisan ini di buat jam dua belas lewat empat puluh dua aku masih tersambung dengannya.


Inilah ceritaku hari ini. Memang terasa manis tapi aku juga takut akan sakit.





Jatuh Cinta (Lagi)?

Malam kesayangan, Pinky. Izinkan aku untuk kembali membuat jari-jariku yang cantik menari di atas papan ketikmu. Hari-hari yang kulewati rasanya bertambah berat. Sungguh aku bukan ingin mengeluh, bukan juga ingin mencerca diriku. Aku hanya ingin menceritakan sekeping kehidupanku.
Bukan salah Tuhan, ini memang salahku, Tuhan sungguhlah baik tau apa yang terbaik untukku bukan yang aku inginkan. Aku yakin pula bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan apabila ciptaannya tidak mampu.

Aku senang menjadi diriku sekarang. Aku punya banyak orang yang sayang padaku. Banyak sekali yang merasa iri padaku (katanya). Namun aku sungguhlah jahat aku masih saja merasa kurang. Aku masih menantikan seseorang yang mampu mengisi ruangan yang kosong di hatiku. Hilir mudik banyak yang singgah namun tak kuberi mereka harapan lebih. Aku bukan bermaksud jahat, akan lebih jahat apabila aku biarkan mereka bersinggah lebih lama dan mereka akan tersakiti. Lebih baik bukan jikalau mereka kupaksa pergi dari hatiku. 

Kata temanku banyak sekali yang datang di kehidupanku terutama masalah cinta. Mereka selalu mangatakan kalo si A, B, dan C pantas untukku. Namun mau dikata apabila kalau aku tidak mendapatkan "kenyamanan". Sungguh itu terasa sulit. Aku memang dekat dengan kaum adam, karena memang sebagian besar sahabatku laki-laki. Dan hal itu pula yang membuat kaum adam yang dekat denganku mengalami "cemburu". Aku selalu berusaha meyakinkan bahwa tidak akan ada apa-apa antara aku dan sahabatku. Apadaya mereka tak akan percaya. 

Haruskah pasangan kita menjadi jeruji untuk kita? Bukankah selalu orang-orang mengumbar janji "Aku percaya kamu". Lantas apalah arti kalimat itu?

Selalu saja aku dipusingkan dengan masalah hati. Apakah aku yang baper atau memang sudah dari sananya aku seperti ini?

Tapi sekarang takut, aku takut karena merasa nyaman dengannya, dengan keluarganya. Memang baru beberapa kali aku berkunjung ke rumahnya. Tapi aku merasa nyaman di sana. Aku merasa bisa bernafas, aku bisa mengingat memori masa kecilku. Tapi aku juga takut untuk kehilangan semua ini, kehilangan rasa nyaman ini karena di jembatani oleh istilah sahabat. 

Aku bukan jatuh cinta, tapi aku jatuh hati seperti kata ka Raisa. Rasa dimana berada di atas level jatuh cinta. Aku mulai mempunyai rasa ketergantungan padanya. Tiada hari tanpa ada berbalas kabar dengannya. Waktu pun terasa begitu cepat saat kami bercengkrama. 

Hal ini membuat aku merasa bingung bagaimana menanganinya. Semua masalahku aku bagi dengannya, tapi apakah masalah hati ini berani kusampaikan padanya. 

Hei kamu, aku tahu suatu saat kamu akan baca tulisan ini, tapi tak pernah ada kata penyesalan dihidupku karena disetiap langkah aku tahu akan ada rasa sesal. Dan kamu yang selalu bilang kapan pun aku butuh kamu, kamu akan ada 24 jam untuk aku. Jadi kamu itu ngerangkap jadi security yah? Hohoo abaikan kalimat itu. Aku memang selalu merepotkannya. Tapi entah sekarang aku ingin memberi jarak diantara kami. Bukan karena apa, tapi aku saat ini penarasan, apakah kamu lebih tertarik dengan ceritaku setiap hari atau mungkin ada yang lain. 

Tak pernah kuberhenti untuk bertanya padanya, banyak temannya yang selalu konsultasi masalah masing-masing setiap hari sabtu malam jam sebelas sampai selesai yang terkadang sampai subuh. Jadi kapan kamu punya waktu untuk memanjakan hatimu? Kapan kamu punya waktu untuk berbagi hari-harimu? Kapan kamu istirahat?

Hai rasa, jenis apakah kamu ini, kenapa kamu buat aku bingung seperti ini? Ya Tuhan, jangan biarkan aku untuk melukai hatiku lagi untuk kesekian kalinya. Aku sungguh merasa lelah, aku ingin bersandar pada seseorang calon Imamku.

Aku ingin kamu untuk mengiringiku menuju surga-Nya, apakah hal itu terasa begitu berlebihan untuk saat ini? Apakah aku bisa membuat benteng bak banteng Takeshi yang sulit ditembus?