Akhir Tapi Bukan Yang Terakhir

22.13 Nurul Fitri 6 Comments

Ketika perubahan mulai ada memang membuat ku gelisah
Saat kamu mulai berbeda bersikap kepadaku
Saat itu mungkin menjadi sebuah cambuk untuk hatiku
Selama ini kamu yang aku utamakan
Kamu yang selalu menjadi penyemangatku
Luluh hilang ke antah brantah

Arogansi antara kita berdua menjadi tembok besar yang membatasi
Sikap itu juga yang menjadi pemecah ombak cinta antara kita
Kamu tahu? Aku selama ini yang selalu menanti dan mengharapkanmu
Telah kamu hancurkan pula hati kecilku

Pernahkah kamu tahu, betapa khawatirnya aku saat kamu sakit?
Saat tahu besok adalah hari ulang tahunku?
Tanpa kupedulikan aku segera menuju rumahmu hanya untuk memastikan keadaanmu,
Rasa nyaman yang dulu telah terbangun sempurna, kini hancur luluh seketika

Memanglah benar mulutmu adalah harimaumu
itu yang aku rasakan saat ini, aku yang selalu menebar senyum dan mengumbar rasa nyaman 
kepadamu, semua jadi bumerang untukku

Memanglah benar untuk kita akhiri hubungan ini, 
Mari kita bangun hubungan persahabatan yang baru,
Hubungan yang kita yakini dan kita nikmati sebagai sahabat, bukan kekasih lagi

Kutahu kamu dan aku tak bisa seketika melupakan momen yang sudah ada,
Tapi itulah momen, untuk kita kenang
Dan kuyakini semoga hubungan persahabatan kita yang baru semoga menjadi sesuatu yang indah antara kita


6 komentar:

Silakan saran dan koreksinya. Mulutmu adalah harimau mu, tulisanmu dalah pancaran hatimu